Jatuh cinta pasti pernah dirasakan semua
 insan di bumi ini, walaupun perasaan itu bertepuk sebelah tangan tetapi
 seseorang itu pernah merasakan yang namanya cinta. Di 
zaman modern saat ini membuat remaja bahkan juga anak-anak sudah mulai 
merasakan jatuh cinta pada lawan jenis. Sungguh miris kita melihatnya 
Bahkan anak SD sudah mengenal yang namanya pacaran dan sudah 
melakukannya. Mereka menyebut pacarnya dengan sebutan yang tidak wajar 
bahkan menyerupai orang yang sudah menikah, contoh: ayang, eyang, ebeb, 
mamah, papah. Hal itu akan terasa menjijikkan bagi mereka yang sudah 
dewasa mendengarnya.
 
Hal inilah yang harus kita hindari dari 
anak kita, adek, saudara ataupun lingkungan kita. Seharusnya 
perkembangan teknologi ini kita manfaatkan untuk kegiatan yang positif, 
namun sebagian orang melakukannya dengan kegiatan negatif. Cinta belum 
tentu bersifat negatif, ada cinta yang bersifat positif. Nah, bila ingin
 mengetahui lebih jelasnya mengapa manusia bisa merasakan jatuh cinta 
mari kita simak artikel berikut :
Cinta adalah fitrah manusia yang tak 
terpisahkan dari kehidupannya, Ia selalu dibutuhkan. Mencintai dan 
dicintai boleh-boleh saja, tidak ada larangan dalam Islam. Asalkan 
jangan sampai cinta itu membuat kita jauh dari Allah SWT.
Al-Quran menerangkan bahwa rasa kecendrungan/jatuh cinta merupakan fitrah dasar manusia.
“dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa wanita-wanita, ….” – (QS. Ali Imran: 14).
Manusia bisa merasakan jatuh cinta karena beberapa hal berikut ini:
1. Karena Manusia mempunyai Nafsu
Setiap manusia pasti memiliki hawa 
nafsu, tetapi ada orang yang bisa memelihara hawa nafsu juga ada pula 
yang termakan oleh hawa nafsunya sendiri. Nafsu sendiri tahap awal 
tumbuhnya cinta. Nafsu sendiri distimulus oleh hormon seksual di dalam 
tubuh. Hormon inilah yang kemudian menggairahkan nafsu seseorang di 
dalam otaknya. Bagi yang imannya rendah akan sulit untuk memelihara hawa
 nafsunya, sampai-sampai mereka melampiaskan kepada yang bukan 
mahramnya, inilah perbuatan yang sangat keji. Nah, jika kita tidak dapat
 memelihara hawa nafsu tersebut maka segeralah menikah kepada lawan 
jenis.
Jika kita bisa menahan hawa nafsu, Surga pun akan menunggu kita. Berikut ayatnya :
“Dan
 adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan 
diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat 
tinggal (nya).” – (QS an-Naazi’aat [79]: 40-41)
2. Dari Nafsu Tumbuh Ketertarikan
Ketika nafsu sudah menguasai diri 
seseorang, maka timbullah ketertarikan. Tertarik dengan lawan jenis 
karena berbagai alasan, fase ini merupakan momen manusia mulai merasakan
 cinta. Momen ini biasanya saling merindu, ingin bertemu yang dicintai, 
terasa bahagia bila bertemu dan lainnya.
Bila seseorang tertarik dengan lawan 
jenis dia biasanya merasakan yang namanya jatuh cinta. Perasaan tersebut
 bisa ia sampaikan terhadap lawan jenis yang di cintai dan bisapula 
dipendam karena merasa malu ataupun alasan lainnya. Nah, bila kita 
sampaikan langsung dengan lawan jenis tidak mengapa asalkan kita 
langsung menikahinya tetapi bila kita hanya sekedar pacaran itu yang 
membuat kita tambah dosa, karena pacaran jalan menuju ke rumahnya zina.
3. Karena tubuh mempunyai Hormon kasih sayang
Setelah melewati dua tahap mengapa 
manusia merasakan jatuh cinta di atas, maka ikatan antara seseorang 
dengan orang yang dicintainya semakin kuat satu sama lain. Ikatan inilah
 yang membuat seseorang berani melanjutkan hubungan ke jenjang 
berikutnya yang lebih tinggi (macem pendidikan aja yak),
 seperti halnya hubungan pernikahan ataupun berpacaran. Para peneliti 
tentang cinta menyebutkan bahwa terdapat dua jenis hormon yang 
berpengaruh pada tahap ini, yaitu hormon oksitosin dan vasopressin.
Kita boleh dan wajar-wajar aja untuk 
jatuh cinta. Tapi, tetap harus menjaga kehormatan dan kesucian diri. 
Yakni dengan cara tetap menjadikan Allah dan RasulNya sebagai pemandu 
hidup kita. Kita melakukan perbuatan atas dasar petunjuk dari Allah 
lewat Al-Quran dan petunjuk dari Rasulullah SAW berupa as-Sunnah. Inilah
 pedoman hidup kita. Tetap batasi juga hawa nafsu kita dan jauhi yang 
namanya pacaran walaupun kita telah merasakan jatuh cinta terhadap lawan
 jenis. Niatkan pada diri kita untuk selalu patuh terhadap Allah SWT 
karena jodoh sudah diatur oleh Allah. Walaupun sekarang tidak bisa 
memilikinya Insya Allah suatu hari nanti kita akan memilikinya jika 
Allah berkehendak.
oleh   

