Selamat Datang diBlog Kang Rudy Semoga Bermanfaat Gabung Yoo Di BISNIS SANTAI bersama BEBASBAYAR Buka diMode DESKTOP

13 Kerugian Dalam Merokok

Seperti yang sering kita dengar kalau merokok dapat menurunkan kualitas kerja jantung dan paru-paru. Selain itu, juga meningkatkan risiko gairah seksual, menapouse dini, masalah reproduksi, kanker, dan penyakit serius lainnya.
Namun sadarkah Anda kalau merokok juga dapat menimbulkan masalah lain yang kelihatannya sederhana dalam tubuh kita? Misalnya saja, Anda akan terlihat lebih tua dengan merokok.

 Berikut ini 13 kerugian lain yang sering diabaikan para perokok aktif dari kebiasaannya merokok:

Terlihat Lebih Tua
Jika Anda ingin terlihat lebih tua, merokoklah. Nikotin dan asap rokok juara membuat perubahan pada kulit, gigi, dan rambut Anda. Aktivitas ini juga memengaruhi segala sesuatu mengenai kesuburan Anda yang berhubungan dengan kekuatan jantung, paru-paru, dan tulang.

Kulit Pucat
Merokok merampas oksigen dan nutrisi dari kulit Anda. Itulah yang menyebabkan mengapa perokok terlihat pucat. "Pada perokok muda, kita biasanya melihat banyak warna kulit yang tidak merata," kata Dermatolog Jonette Keri, MD, dari University of Miami Miller School of Medicine .

Kulit Kendur 
Ada lebih dari 4.000 bahan kimia dalam asap tembakau dan banyak dari mereka memicu perusakan kolagen dan elastin. Kedua hal ini adalah serat yang memberikan kulit Anda kekuatan dan elastisitas. Merokok atau bahkan berada di sekitar asap rokok dapat, "menurunkan blok bangunan kulit," kata Keri. Konsekuensinya, termasuk kulit kendur dan keriput.

Bercak Kulit
Seiring bertambahnya usia, biasanya di kulit, umumnya wajah dan lengan, mulai keluar bintik-bintik atau bercak berwarna gelap. Selain bisa disebabkan oleh paparan sinar matahari, penelitian menunjukkan perokok lebih rentan memiliki bercak itu.

Lengan dan Payudara Melorot 
Merokok tidak hanya merusak penampilan wajah, tapi juga sosok Anda. Seperti, kulit kehilangan elastisitasnya. Ini termasuk pada bagian lengan dalam dan payudara. Para peneliti telah mengidentifikasi bahwa merokoklah yang menyebabkan hal itu.

Garis di Sekitar Bibir
Ketika Anda mengisap rokok, mulut pasti akan berkerut secara dinamis. Jika dilakukan terus-menerus, bagian di sekitar bibir akan kehilangan elastisitas. Inilah yang dapat menyebabkan garis-garis dalam di sekitar bibir.

Gigi dan Gusi Rusak 
Gigi kuning adalah salah satu efek yang paling terkenal dari merokok jangka panjang, tetapi kerusakan gigi tidak berhenti di situ. Orang yang merokok cenderung mengembangkan penyakit gusi, bau mulut persisten, dan masalah kesehatan mulut lainnya. Perokok juga dua kali lebih mungkin kehilangan gigi mereka.

Kulit Jari Menguning
Mungkin Anda akan merasa seksi ketika rokok bertengger di antara jari-jari Anda? Perhatikan dengan seksama, para perokok aktif biasanya memiliki noda kuning pada ujung jari dan kukunya. Kabar baiknya, noda ini cenderung memudar seiring Anda berhenti merokok.

Rambut Rontok
Baik pria maupun wanita rambutnya cenderung menipis seiring bertambahnya usia. Namun yang perlu Anda tahu, merokok dapat mempercepat proses ini. Beberapa penelitian menunjukkan, orang yang merokok lebih mungkin mengalami kebotakan. Para peneliti di Taiwan bahkan telah mengidentifikasi merokok sebagai faktor risiko yang jelas untuk pola kebotakan pola pria di Asia.

Katarak
Mata sangat rentan terhadap jangkauan tembakau. Jika terlalu sering terpapar asap rokok, mata lebih mungkin katarak, yaitu daerah berawan pada lensa mata yang membuat cahaya dari mencapai retina.

Psorias
Psoriasis adalah suatu kondisi kronis pada kulit yang ditandai dengan penebalan dan bercak bersisik. Biasanya sering terjadi di lutut, siku, kulit kepala, tangan, kaki, atau punggung. Bercak bisa berwarna putih, merah, atau perak. Studi terbaru menunjukkan, perokok memiliki risiko lebih besar terkena psoriasis.

Mata Keriput
Panas dari pembakaran rokok dapat menyipitkan mata untuk menjaga asap masuk ke dalam mata. Sementara itu, bahan kimia dari inhalasi tembakau menyebabkan kerusakan internal ke struktur kulit dan pembuluh darah di sekitar mata Anda.

Tulang Rapuh
Merokok meningkatkan risiko mengembangkan lemah tulang atau osteoporosis. Kondisi ini meningkatkan risiko untuk patah tulang termasuk tulang belakang, menyebabkan tulang mengurva dan kifosis (bungkuk).

Ester Sondang http://www.tabloidnova.com/Nova/Kesehatan/Wanita/13-Kerugian-Lain-dari-Merokok/

Wanita, Mau Jadi Yang Mahal atau Menjadi Murah ??

MENGAPA perempuan muslim harus menutup auratnya?
 Wajib sebagaimana diperintahkan Allah dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi? 
Kalau tidak melaksanakan berdosa?
Benar.
 Tapi mari kita kesampingkanlah dulu alasan perintah ini.
 Kita mafhum, melaksanakan sesuatu karena dasarnya perintah menunjukkan kesadaran diri yang rendah.
 Mari kita mendasarkan pada kesadaran diri saja. Mari memahami ini dengan akal sehat saja. 
Bila nanti kata akal sehat saja harus, maka benarlah perintah agama.

Pantas Allah dan  Rasul-Nya memerintahkannya. 

Ini akan lebih kuat menancap dalam hati dibandingkan yang dasarnya karena perintah.
 Kita akan lebih kuat melaksanakan sesuatu bila sudah sadar bahwa itu memang keharusan. 
Seorang anak akan rajin belajar dengan sendirinya bila menyadari bahwa belajar itu penting karena akan menentukan masa depannya sendiri tanpa harus disuruh-suruh.
Perempun Muslim yang sudah menutup aurat dengan benar dan konsisten itu karena ada kesadaran dalam dirinya.
Sementara yang belum juga karena belum adanya kesadaran dalam dirinya. Bila diri belum sadar, walaupun ceramah didengarkan setiap hari, walaupun ayat Al-Qur’an dibacakan ratusan kali tetap saja seseorang tidak akan tergerak melaksanakan sebuah keharusan.
Mungkin sebenarnya semua perempuan Muslim sudah tahu bahwa menutup aurat sesungguhnya adalah persoalan memuliakan harga diri perempuan.
Dalam Islam perempuan itu makhluk yang mulia dan dimuliakan
. Dengan menutup aurat agama bermaksud menjaga harga diri dan kehormatannya.
Ilustrasi yang paling tepat mengibaratkan perempuan Muslim adalah perhiasan atau barang mahal.
Barang mahal memiliki ciri-ciri :
1. Dijual di toko berkelas
-kelas.
2. Disimpan di etalase yang hanya bisa dipandang dibalik kaca
3. Disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh isinya
4. Tidak bisa dicoba dulu
5. Harganya mahal dengan jaminan memuaskan
6. Bergaransi.
Kebalikan dari barang Mahal adalah barang Murah.
Ciri-cirinya:
1. Adanya di toko murah, di emperan atau di pasar
2. Tidak disegel
3. Diobral
4. Boleh dicoba, bebas disentuh-sentuh,
5. Dipegang-pegang, dicoba berulang kali oleh banyak orang
6. Setelah dicoba boleh tidak jadi dibeli
7. Tidak ada garansi.

Nah, pilih yang mana?
Nah, Islam memperlakukan perempuan persis seperti barang mahal tersebut.
Diibaratkan dua jenis tadi: “Toko berkelas” adalah keluarganya yang bermartabat yang taat pada agama.
“Disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh” adalah prinsip dibalik busana Muslimahnya “Tidak bisa dicoba dulu” adalah menjaga kehormatan.
Tidak bisa memesrai dan menggaulinya tanpa menikahinya dulu; “Harganya mahal” adalah pembelinya harus laki” yang juga mahal (terjaga akhlak dan kepribadiannya).
Laki-laki murahan tidak akan sanggup karena tidak akan berani.
Malu mendapatkannya dan merasa dirinya tidak seimbang. “Bergaransi” adalah orisinial, dijamin masih gadis dan belum disentuh laki-laki lain. Adalah jelas, menutup aurat adalah menjaga diri, menyegel diri, menghormati diri, memuliakan diri.
Perempuan yang menutup auratnya (dengan benar dan akhlaknya terjaga) adalah barang mahal yang tersimpan dalam etalase terjaga dalam sebuah kotak yang tidak bisa dibuka, tersegel, tidak bisa disentuh dan harganya mahal.

Sebaliknya, perempuan yang membuka auratnya (betis, paha, lengan, rambut, leher dan dada, apalagi lebih dari itu) adalah “barang obralan” yang murah tidak perlu repot-repot, ingin membukanya karena ia sudah terbuka (tidak ditutup) silahkan bebas menatap dan menyentuh, dan “merasakannya” (dalam pacaran). Kalau sudah tidak suka lagi atau tidak cocok, boleh tidak jadi memilikinya.
Jadilah, ia barang bekas. Barang bekas tentu tidak berkualitas, murah, karena sudah dipakai orang.
Mengapa perempuan yang seharusnya mahal menjadi murah?
Sabda Nabi, karena hilangnya rasa malu: “Al-hayu-u minal iman” (malu itu sebagian dari iman). “Iman itu ada tujuh puluh cabang dan malu adalah salah satunya,” (HR. Muslim).
“Segala sesuatu ada penegurnya (penjaganya), dan penegur hati adalah rasa malu!”  Sangat menyedihkan, bila dulu perempuan malu kelihatan auratnya, sekarang malah bangga mempertontonkannya. Maka berbaju ketat menjadi mode, bercelana pendek berarti gaul dan menonjolkan payudara adalah kebanggaan. Rasa malu hilang dari perasaan perempuan.

Bila perempuan sudah kehilangan rasa malu itu berati kehancuran negara, masyarakat dan keluarga.
Maka benarlah, “Perempuan membuka auratnya dalam kehidupan sosial adalah salah satu sumber kerusakan moral seksual masyarakat termasuk dalam masyarakat Muslim.” []

Sumber: www.rumahkeluargaindonesia.com

Jika Istri Tak Mau Mengunjungi Mertua

KETIKA seorang wanita telah sah untuk bersanding dengan seorang laki-laki, maka statusnya berubah menjadi seorang istri. Dan kewajiban sebagai seorang istri ialah mentaati suaminya. Termasuk untuk tinggal dan mengikuti segala aturannya, segali itu masih berada dalam tuntunan syariat Islam. Bukan hanya berlaku baik terhadap suami, sang istri pun harus berperilaku baik pula pada keluarga suami, termasuk kedua orang tuanya, yang menjadi mertua bagi istri.
Terkadang ada istri yang tidak begitu menyukai mertuanya sendiri. Hal ini terjadi akibat beberapa faktor yang berbeda. Namun yang pasti, hal inilah yang menjadi penghambat hubungan silaturahmi untuk berjalan baik. Lalu, bagaimana hukumnya istri yang tidak mau mengunjungi rumah mertuanya? Dan apa hak mertua atas istri?

Seorang istri wajib menaati suami dalam perkara-perkara yang tidak mengandung maksiat kepada Allah. Syariat telah memberikan dorongan yang kuat kepada istri untuk menaati suami, serta memperingatkannya dari tidak mentaatinya dalam perkara-perkara yang ia bisa taat kepadanya.
Dalam Al-Musnad dan Shahih Ibnu Hibban disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Jika seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa satu bulan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu-pintu surga mana saja yang kamu kehendaki’.”
Dalam Al-Musnad, Shahih Ibnu Hibban dan Al-Mustadrak disebutkan bahwa Nabi bersabda, “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain (selain Allah), sungguh aku akan memerintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.”
Dalam kitab Ash-Shahih diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa yang paling besar? Yaitu, menyekutukan Allah dan mendurhakai kedua orang tua.” Kemudian beliau duduk setelah sebelumnya bersandar dan bersabda, “Ketahuilah, juga perkataan sia-sia.” Beliau terus menerus mengulanginya hingga kami bergumam, “Sekiranya beliau berhenti.”

Di antara sempurnanya ketaatan istri kepada suami ialah hendaknya ia berbuat baik kepada kedua orang tua suami, berbakti kepada keduanya, tidak berlaku buruk pada keduanya, serta bersabar terhadap apa yang muncuk dari keduanya. Semua itu dilakukan demi meraih ridha suami agar dengan itu ia memperoleh pahala dari Allah.
Jika ibu Anda marah pada istri Anda lantaran suau sebab yang datang dari istri Anda, maka seyogyanya istri Anda meminta maaf darinya sebelum ia meninggal, agar ia meninggal dalam keadaan ridha terhadap istri Anda. Namun, jika ibu Anda telah meninggal sedangkan istri Anda belum mengerjakan hal itu maka istri Anda wajib banyak mendoakannya agar mendapat ampunan.
Demikian pula seorang anak wajib banyak mendoakan kedua orangtuanya ketika keduanya masih hidup maupun sesudah meninggal. Allah berfirman, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, kasihilah mereka sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil’,” (QS. Al-Isra’: 24).
Adapun mengenai hal itu dianggap sebagai kedurhakaan seorang anak kepada ibunya atau tidak, maka jawabannya adalah jika istri menyakiti ibunya sementara ia tidak mencegahnya, melarangnya dan menghukum perbuatan istri tersebut maka hal itu termasuk bentuk kedurhakaan. Sehingga, ia harus banyak beristighfar dan memperbanyak amal shaleh.

Sesungguhnya Allah Mahamulia dan Mahamenerima taubat lagi Maha Penyayang, Jika Dia mengetahui dari hamba-Nya kejujuran taubatnya maka Dia akan menerima taubatnya.
Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’,” (QS. Az-Zumar: 53). []
Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam

Kedudukan dan Pahala Bagi Wanita Hamil

SALAH satu tujuan yang ingin dicapai setelah melakukan pernikahan adalah memiliki keturunan (anak) yang saleh dan shalehah. Yaitu anak – anak yang selalu senantiasa mendo’akan orang tuanya baik ketika masih hidup maupun telah meninggal dunia. Diantara rangkaian proses yang harus dilakukan untuk memperoleh keturunan setelah melakukan hubungan suami – istri (jimak) adalah selanjutnya mengandung bakal calon bayi (hamil). Oleh karena beban dan tanggung jawab besar yang dipikul oleh sang ibu ketika menjalani proses hamil, ia mendapat kemuliaan dari Allah SWT. Hal ini tercantum dalam QS. Al – Ahqaf (46) : 15 :
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya dan menyapihnya adalah tiga puluh bulan.”

Allah SWT juga berfirman dalam ayatnya yang lain :
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah – tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada – Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada – Kulah kembalimu.” (QS. Al – Luqman [31] : 14).

Penderitaan dan pengorbanan yang dialami ibu jauh lebih besar dibanding ayah. Ia merasakan mual yang luar biasa, berat badannya bertambah, membawa anaknya kemana – mana , tidur menjadi kurang nyenyak dan posisi tidur menjadi kurang enak, semuanya rela ia lakukan demi jabang bayinya tumbuh sehat dan kuat dalam perutnya. Setelah hamil dan kandungannya sudah berusia 9 bulan, sang ibu harus berjuang melahirkan dan rela bertaruh nyawa agar bayinya bisa lahir ke dunia dengan selamat. Dan selanjutnya menyapihnya selama 2 tahun. Ia merawat anaknya dengan penuh cinta, kasih sayang, kesabaran, ketulusan, dan keikhlasan. Maka dari itu Rasulullah SAW menempatkan posisi ibu lebih utama tiga kali daripada ayah. Abu Hurairah menuturkan sebuah riwayat :
“Pada suatu hari ketika seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata : ‘Wahai Rasulullah SAW, siapakah manusia yang paling berhak mendapatkan persahabatan dan pemeliharaan yang terbaik dari saya?’ Rasulullah SAW berkata : ‘Ibumu.’ Orang itu berkata : ‘Kemudian siapa lagi?.’ Beliau berkata : ‘Ibumu.’ Ia berkata lagi : ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab : ‘Ibumu’. Orang itu berkata : ‘Kemudian siapa lagi?’ Rasulullah SAW berkata : ‘Ayahmu’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berbicara tentang orang tua memang tidak akan pernah ada habisnya. Betapa sangat penting kita menghormati dan selalu berbakti pada kedua orang tua kita. Berbakti kepada kedua orang tua sama halnya dengan kita menggapai ridho Allah SWT, karena ridho Allah SWT berada pada ridho orang tua. Tanpa adanya orang tua, tidak mungkin kita bisa berada di dunia saat ini. Untuk membalas semua jasanya dengan semua harta yang kita miliki pun tidak akan pernah cukup rasanya. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita. Buatlah bahagia orang tua kita dengan jalan kita menjadi anak yang shaleh dan shalehah, karena sesungguhnya itulah harapan setiap orang tua terhadap anaknya. Janganlah sampai kita membuat mereka sedih dan menangis. Karena do’a orang tua sangat mujarab dan dikabulkan oleh Allah SWT. Dan dari riwayat Nufai’ bin Harits, Rasulullah SAW bersabda : “Inginkah kalian aku beritahukan dosa besar yang paling besar?” (sebanyak 3 kali). Maka para sahabat menjawab : “Tentu, ya Rasulullah.” Maka Rasulullah SAW berkata : “Musyrik (menyekutukan) Allah SWT dan durhaka kepada kedua orang tua.”

Sumber : Menikmati hubungan intim suami – istri menggapai pernikahan berkah/Muhammad Ahmad Kan’an/Pustaka Nawaitu/Mei 2003/Jakarta Timur. https://www.islampos.com/pahala-dan-kedudukan-bagi-wanita-hamil-186085/

Pria itu dapat Bidadari di Syurga, Mengapa Wanita tidak ???

ALLAH SWT menjanjikan kepada kaum pria bahwa mereka akan mendapatkan seorang bidadari surga di akhirat kelak. Tentunya bagi mereka yang dapat masuk ke dalam surganya Allah melalui rahmat-Nya. Namun, mengapa seorang wanita tidak diberikan janji yang serupa? Mengapa wanita tidak diberi seorang bidadara surga?

Allah SWT menyediakan kebahagiaan surga untuk dan sesuai dengan jiwa yang lurus. Wanita mempunyai watak dan tabiat yang suci, yaitu menolak punya suami lebih dari seorang.
Kita banyak melihat para janda yang ditinggal wafat suaminya menolak untuk menikah lagi, padahal agama tidak melarang hal itu. Ini mereka lakukan karena menjaga harga diri. Di surga kelak Allah tetap akan memberikan harga diri dan kehormatan diri kepada kaum wanita.

Adapun sifat kejantanan seorang pria adalah mempunyai lebih dari seorang istri. Di dunia pun Allah tidak mengharamkan bagi pria untuk mempunyai lebih dari seorang istri, tetapi mengharamkan wanit punya lebih dari seorang suami. Hal ini sesuai dengan tabiat wanita yang suci dan penuh harga diri.
Sedangkan di surga nanti, watak dan tabiat orang tidak lagi seperti di dunia, tetapi berubah. Orang tidak lagi merasa cemburu, iri, dengki yang merupakan sumber dari segala watak yang buruk, karena semuanya sudah dicabut (dihilangkan) Allah.
Allah SWT berfirman, “Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan,” (QS. Al-Hijr: 47). []

Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli as-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani, https://www.islampos.com/pria-dapatkan-bidadari-surga-mengapa-wanita-tidak-183691/

BILAMANA MUSLIMAH MENIKAH DENGAN PRIA NON MUSLIM

“WAHAI orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu wanita-wanita mu’minah, maka ujilah mereka. Allah lebih tahu tentang iman mereka. Jikalau kamu telah mengetahui bahwa mereka wanita-wanita mu’minat, maka janganlah kamu mengembalikan mereka ke tangan orang-orang kafir. Mereka (wanita-wanita) tidak halal bagi mereka, dan mereka (orang-orang kafir) pun tidak halal bagi mereka (wanita-wanita mu’minah),” (Al Mumtahanah: 10).

DARI firman Allah SWT di atas dapat dipetik hikmah dan pemahaman bahwa Islam mengharamkan seorang wanita muslimah menikah dengan laki-laki nonmuslim. Dan apabila telah terjadi, hal itu bersifat batil, dan pada gilirannya tidak ada konsekuensi hukumnya. Selain itu, anak yang dihasilkan dari sebuah pernikahan itu tidak dinasabkan kepada laki-laki itu serta keduanya tidak saling mewarisi.
Wahai para kaum wanita, berhati-hatilah dalam memilih calon suami. Jangan sampai ada istilah seperti “Membeli kucing dalam karung”. Sebelum memutuskan untuk menikah, kenalilah terlebih dahulu agamanya, akhlaknya, sifatnya, kepribadiannya. Sebagai perempuan, kita ini mahal. Jangan sampai dinikahkan dengan siapa saja kita mau menerimanya. Dimana letak harga diri kita nanti?

Sebelum timbul rasa cinta yang mendalam, sebaiknya yang paling utama adalah menanyakan agama calon suami. Apakah dia satu keyakinan atau berbeda keyakinan. Apabila wanita mencintai seorang pria hanya karena ketampanannya, hartanya, kedudukannya, dan keproporsional badannya namun ternyata berbeda agama, demi memperoleh semua itu ia rela berpindah agama (murtad) mengikuti agama calon suaminya sungguh telah sesat pilihan jalan hidupnya itu.
Dan bagaimana jika wanita ini tetap pada agamanya namun tetap juga dengan suami yang berbeda agama? Seringkali ia akan mendapat perlakuan kasar dari suaminya dan berbagai paksaan, seperti dilarang menggunakan pakaian yang menutup auratnya, dilarang mendirikan shalat, menjalankan puasa, dan rukun islam yang lainnya.

Bahkan ada suami yang menyuruh pada istri muslimahnya itu untuk minum minuman keras (miras). Dan yang paling pedih adalah menyuruhnya untuk berpindah agama. Astaghfirullahalazi! Apakah dengan yang seperti itu akan didapatinya kebahagiaan dalam rumah tangga?
Wanita yang lebih mulia dimata Allah SWT adalah wanita yang lebih memilih tidak menikah sama sekali, daripada harus menikah dengan pria bejat dan keras hati. Yaitu pria yang hanya mengutamakan pada syahwat semata. []

Sumber: Menikmati hubungan intim suami – istri menggapai pernikahan berkah/Muhammad Ahmad Kan’an/Pustaka Nawaitu/Mei 2003/Jakarta Timur. https://www.islampos.com/jika-muslimah-dengan-lelaki-nonuslim-menikah-187587/