Macam-Macam Burung Jalak
Burung jalak merupakan unggas pengicau yang bisa dibilang burung cerdas
dengan postur gagah dan menawan, sebab rata-rata panjang tubuhnya bisa
sampai 20 hingga 25 cm. Maka tak heran jika sebagian banyak orang juga
berpikiran, bahwa bisa memelihara burung jalak adalah sebuah kebangaan
tersendiri. Perawatan sehari-harinya untuk semua jenis jalak juga
relatif mudah. Selain memang diketahui mempunyai ketahanan tubuh yang
kuat, burung jalak juga hampir memakan seluruh jenis makanan seperti
buah-buahan, serangga, ulat dan daging. Meskipun juga dikenal sebagai
burung predator, namun jenis burung ini mudah untuk dijinakkan. Berikut
berbagai macam jenis burung jalak lengkap dengan gambar, baik yang
sekarang ini sedang ramai diminati maupun yang dilindungi di Indonesia.
Berikut adalah macam-macam burung Jalak :
Cara Perawatan Burung Jalak semua sama....
Dan bila Anda ingin mengetahui Macam-Macam Burung Cucak-Cucakan
Klik Mengenal macam-macam burung merbah
Berikut adalah macam-macam burung Jalak :
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Jalak Putih / Jalak Bodas (Acridotheres Melanopterus)
Jalak Suren / Uren (Sturnus contra)
Jalak Kebo / Hitam (Acridotheres javanicus)
Jalak Nias / Kerak Ungu (Acridotheres tristis)
Jalak Rio-Rio
Jalak Thailand / Hongkong (Sturnus Nigricollis)
Jalak Kelin / Cak Keling / Camperling
Cara Perawatan Burung Jalak semua sama....
Dan bila Anda ingin mengetahui Macam-Macam Burung Cucak-Cucakan
Klik Mengenal macam-macam burung merbah
Mengenal Macam-Macam Burung Merbah atau Cucak Cucakan
Disini saya hanya ingin menginformasikan macam-macam burung cucak-cucakan yang semuanya adalah pemakan buah-buahan seperti pisang, pepaya dll. Yang semuanya masih ada keberadaannya dan mudah untuk dipeliharanya. Dan brikut adalah macam-macam burung cucak-cucakan :
Burung yang termasuk kedalam jenis cucak-cucakan ( Suku pycnonotidea ) ini penyebarannya luas meliputi Asia dan Afrika. Ciri ciri khusus dari burung cucak-cucakan adalah : memiliki sayap yang pendek, ekor agak panjang, paruh yang ramping, bulu yang halus dan lembut dan pada beberapa jenis tertentu memiliki jambul yang tegak berdiri. Perbedaan kelamin dari jenis burung ini bisa dikatakan sangat tipis sehingga jantan maupun betina dari burung ini sangat mirip satu sama lainnya.
Makanan utama dari burung jenis ini adalah buah-buahan serta serangga, dan juga burung ini mempunyai sifat yang sangat percaya diri dengan gaya dan kicauannya yang sangat ramai sera berirama pada beberapa jenis tertentu. Lebih menyukai hidup dipepohonan , sebagian bahkan hidup berkelompok dan membuat sarang berbentuk mangkuk yang tidak rapi.
Berikutnya anda bisa melihat macam-macam Burung Jalak
klik http://kr-77.blogspot.co.id/2016/05/macam-macam-burung-jalak.html
Cucak Wilis
Cucak Jenggot
Cucak Kutilang
Cucak Trucukan / Jogjrog
Cucak Ijo
Cucak Kuricang
Cucak Rowo
Cucak Kuning / Kutilang Emas
Cucak Berisik
Cucak Kelabu
Cucak Merbah Belukar / Kapas Tembak
Dan masih banyak lagi yang belum tertulis disini.
Burung yang termasuk kedalam jenis cucak-cucakan ( Suku pycnonotidea ) ini penyebarannya luas meliputi Asia dan Afrika. Ciri ciri khusus dari burung cucak-cucakan adalah : memiliki sayap yang pendek, ekor agak panjang, paruh yang ramping, bulu yang halus dan lembut dan pada beberapa jenis tertentu memiliki jambul yang tegak berdiri. Perbedaan kelamin dari jenis burung ini bisa dikatakan sangat tipis sehingga jantan maupun betina dari burung ini sangat mirip satu sama lainnya.
Makanan utama dari burung jenis ini adalah buah-buahan serta serangga, dan juga burung ini mempunyai sifat yang sangat percaya diri dengan gaya dan kicauannya yang sangat ramai sera berirama pada beberapa jenis tertentu. Lebih menyukai hidup dipepohonan , sebagian bahkan hidup berkelompok dan membuat sarang berbentuk mangkuk yang tidak rapi.
Berikutnya anda bisa melihat macam-macam Burung Jalak
klik http://kr-77.blogspot.co.id/2016/05/macam-macam-burung-jalak.html
Apakah Menikah itu Membuka Pintu Rejeki ??
KITA seringkali mendengar pernyataan bahwa menikah bisa membuka pintu
rezeki. Namun, benarkah begitu? Ternyata Allah berikan kelapangan
setelah kesempitan kepada hamba-hamba-Nya yang telah menjaga kesucian
dirinya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Apalagi rezekinya dijamin pula oleh Allah jika ia rajin menafkahi istri dan anaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari, no. 1442; Muslim, no. 1010)
KITA seringkali mendengar pernyataan bahwa menikah bisa membuka pintu
rezeki. Namun, benarkah begitu? Ternyata Allah berikan kelapangan
setelah kesempitan kepada hamba-hamba-Nya yang telah menjaga kesucian
dirinya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Apalagi rezekinya dijamin pula oleh Allah jika ia rajin menafkahi istri dan anaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari, no. 1442; Muslim, no. 1010)
Siapa yang beri nafkah pada keluarga, pada kerabat, dan rajin pula mengeluarkan sedekah sunnah, maka malaikat akan mendoakan supaya orang tersebut mendapatkan ganti. Hal ini serupa seperti yang disebutkan dalam ayat Al Qur’an,
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Dalam hadits qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, berinfaklah, Allah akan mengganti infakmu.” (HR. Bukhari, no. 4684; Muslim, no. 993)
Maka dari itu, jangan pernah khawatir setelah menikah kita akan kekurangan rezeki. Karena Allah sendirilah yang akan menjamin rezeki setiap hamba-Nya. Wallahu ‘alam.
[Islampos]
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Apalagi rezekinya dijamin pula oleh Allah jika ia rajin menafkahi istri dan anaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari, no. 1442; Muslim, no. 1010)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang yang berjihad di jalan Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya, (3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i, no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Apalagi rezekinya dijamin pula oleh Allah jika ia rajin menafkahi istri dan anaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari, no. 1442; Muslim, no. 1010)
Siapa yang beri nafkah pada keluarga, pada kerabat, dan rajin pula mengeluarkan sedekah sunnah, maka malaikat akan mendoakan supaya orang tersebut mendapatkan ganti. Hal ini serupa seperti yang disebutkan dalam ayat Al Qur’an,
“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
Dalam hadits qudsi dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, berinfaklah, Allah akan mengganti infakmu.” (HR. Bukhari, no. 4684; Muslim, no. 993)
Maka dari itu, jangan pernah khawatir setelah menikah kita akan kekurangan rezeki. Karena Allah sendirilah yang akan menjamin rezeki setiap hamba-Nya. Wallahu ‘alam.
[Islampos]
Manfaat dan Efek Minum Kopi
Ketika berbicara tentang minum kopi,
banyak orang akan berpikir bahwa itu adalah minuman yang kurang sehat.
Ya, kopi tidak baik untuk kesehatan jika diminum secara berlebihan.
Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, tidak lebih dari empat
cangkir sehari, kopi sebenarnya minuman yang aman yang bahkan mungkin
menawarkan beberapa manfaat kesehatan.
Kopi mengandung banyak anti oksidan dan penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi yang kaya anti oksidan dapat menghambat penyakit yang disebabkan oleh kerusakan oxidative. Kopi juga telah ditunjukkan untuk meningkatkan kinerja daya tahan dalam durasi aktivitas fisik yang cukup lama. Berikut ini diuraikan berbagai macam manfaat positif minum kopi dan Efek Negatifnya.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa minum kopi dapat menurunkan resiko diabetes tipe 2 hingga 50%. Hal ini mungkin disebabkan oleh chlorogenic acid dalam kopi yang telah terbukti untuk memperlambat penyerapan gula dalam saluran pencernaan. chlorogenic acid juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan sensitivitas insulin.
Perempuan yang rutin minum kopi tercatat terhadap tingkat lebih lambat dari penurunan kognitif. Sebuah penelitian di Prancis menunjukkan bahwa minum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat memperlambat penurunan kognitif akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena perempuan lebih sensitif terhadap kafein.
Sebuah studi 2007 menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya satu cangkir kopi sehari memiliki kemungkinan 50% lebih rendah terkena penyakit Parkinson, namun studi pada wanita telah meyakinkan Tampaknya bahwa wanita yang menjalani terapi hormon pengganti telah meningkatkan kemungkinan Parkinson saat minum kopi , tetapi mereka yang tidak menjalani terapi tersebut menunjukkan manfaat dalam cara yang sama seperti laki-laki. Satu penjelasan yang mungkin untuk perbedaan jenis kelamin mungkin bahwa estrogen dan kafein memerlukan enzim yang sama untuk dimetabolisme, dan estrogen menangkap enzim tersebut.
Sebuah studi 2009 menunjukkan bahwa perempuan yang minum sekitar tiga cangkir kopi sehari memiliki kemungkinan 20% lebih rendah mengalami stroke, dibandingkan dengan wanita yang minum kurang dari satu cangkir per bulan. Studi lain di kalangan pria di Finlandia juga menunjukkan hasil yang sama.
Senyawa anti oksidan dalam kopi dapat membantu mencegah kanker tertentu. Dalam sebuah penelitian di Jepang, perempuan yang minum dua atau lebih cangkir kopi sehari memiliki resiko 25% lebih rendah dari kanker usus besar, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi. Konsumsi kopi juga berkorelasi dengan penurunan resiko kanker kerongkongan, pharyngeal, mulut dan kulit.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa minum kopi setiap hari dapat mengurangi resiko batu empedu. Kafein dalam kopi merangsang kontraksi kandung empedu dan menurunkan konsentrasi kolesterol dalam empedu.
Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang minum sekitar 3 cangkir kopi sehari secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit Alzheimer di kemudian hari, dibandingkan dengan mereka yang minum kopi sedikit atau tidak ada. Para peneliti juga menemukan bahwa kafein dalam kopi dapat mengurangi produksi protein beta-amyloid, deposito yang sering terbentuk di otak pasien Alzheimer.
Kopi juga dapat menurunkan resiko liver cirrhosis dan penyakit hati lainnya karena anti oksidan dan kafein di dalamnya. Sebuah analisis dari sembilan studi menemukan bahwa minum dua cangkir kopi sehari dapat mengurangi resiko sirosis hati sebesar 80%.
Walaupun kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat berkontribusi untuk jantung berdebar, hipertensi, insomnia, dan masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, kafein dalam kopi juga dapat meningkatkan resiko keguguran pada wanita hamil. Oleh karena itu, ide yang baik bagi wanita hamil untuk meminimalkan asupan kafein atau berhenti mengkonsumsinya.
Untuk mencegah efek negatif dari kopi, mengurangi asupan kafein Anda, atau beralih ke kopi tanpa kafein. Juga, pastikan untuk selalu mengkonsumsi dua gelas air untuk setiap satu cangkir kopi yang Anda minum. Hal ini dapat meminimalkan efek berbahaya dari minuman kafein.
(Bukan KODE) Referensi: Manfaat Positif dan Efek Negatif dari Minum kopi - aura-ilmu http://www.aura-ilmu.com/2013/01/Manfaat-Positif-dan-Efek-Negatif-dari-Minum-kopi.html#ixzz47yK75TpL
Kopi mengandung banyak anti oksidan dan penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi yang kaya anti oksidan dapat menghambat penyakit yang disebabkan oleh kerusakan oxidative. Kopi juga telah ditunjukkan untuk meningkatkan kinerja daya tahan dalam durasi aktivitas fisik yang cukup lama. Berikut ini diuraikan berbagai macam manfaat positif minum kopi dan Efek Negatifnya.
Manfaat Positif Minum Kopi
Mengobati Diabetes
Banyak penelitian menunjukkan bahwa minum kopi dapat menurunkan resiko diabetes tipe 2 hingga 50%. Hal ini mungkin disebabkan oleh chlorogenic acid dalam kopi yang telah terbukti untuk memperlambat penyerapan gula dalam saluran pencernaan. chlorogenic acid juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan sensitivitas insulin.
Meningkatkan fungsi kognitif
Perempuan yang rutin minum kopi tercatat terhadap tingkat lebih lambat dari penurunan kognitif. Sebuah penelitian di Prancis menunjukkan bahwa minum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat memperlambat penurunan kognitif akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena perempuan lebih sensitif terhadap kafein.
Mengurangi resiko penyakit Parkinson
Sebuah studi 2007 menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya satu cangkir kopi sehari memiliki kemungkinan 50% lebih rendah terkena penyakit Parkinson, namun studi pada wanita telah meyakinkan Tampaknya bahwa wanita yang menjalani terapi hormon pengganti telah meningkatkan kemungkinan Parkinson saat minum kopi , tetapi mereka yang tidak menjalani terapi tersebut menunjukkan manfaat dalam cara yang sama seperti laki-laki. Satu penjelasan yang mungkin untuk perbedaan jenis kelamin mungkin bahwa estrogen dan kafein memerlukan enzim yang sama untuk dimetabolisme, dan estrogen menangkap enzim tersebut.
Mengurangi Resiko Stroke
Sebuah studi 2009 menunjukkan bahwa perempuan yang minum sekitar tiga cangkir kopi sehari memiliki kemungkinan 20% lebih rendah mengalami stroke, dibandingkan dengan wanita yang minum kurang dari satu cangkir per bulan. Studi lain di kalangan pria di Finlandia juga menunjukkan hasil yang sama.
Mencegah Kanker
Senyawa anti oksidan dalam kopi dapat membantu mencegah kanker tertentu. Dalam sebuah penelitian di Jepang, perempuan yang minum dua atau lebih cangkir kopi sehari memiliki resiko 25% lebih rendah dari kanker usus besar, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi. Konsumsi kopi juga berkorelasi dengan penurunan resiko kanker kerongkongan, pharyngeal, mulut dan kulit.
Mencegah Batu empedu
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa minum kopi setiap hari dapat mengurangi resiko batu empedu. Kafein dalam kopi merangsang kontraksi kandung empedu dan menurunkan konsentrasi kolesterol dalam empedu.
Mengurangi resiko penyakit Alzheimer
Beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang minum sekitar 3 cangkir kopi sehari secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit Alzheimer di kemudian hari, dibandingkan dengan mereka yang minum kopi sedikit atau tidak ada. Para peneliti juga menemukan bahwa kafein dalam kopi dapat mengurangi produksi protein beta-amyloid, deposito yang sering terbentuk di otak pasien Alzheimer.
Mengurangi resiko Penyakit Liver/hati
Kopi juga dapat menurunkan resiko liver cirrhosis dan penyakit hati lainnya karena anti oksidan dan kafein di dalamnya. Sebuah analisis dari sembilan studi menemukan bahwa minum dua cangkir kopi sehari dapat mengurangi resiko sirosis hati sebesar 80%.
Efek Negatif Minum Kopi
Walaupun kopi memiliki banyak manfaat kesehatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat berkontribusi untuk jantung berdebar, hipertensi, insomnia, dan masalah kesehatan lainnya.
Selain itu, kafein dalam kopi juga dapat meningkatkan resiko keguguran pada wanita hamil. Oleh karena itu, ide yang baik bagi wanita hamil untuk meminimalkan asupan kafein atau berhenti mengkonsumsinya.
Untuk mencegah efek negatif dari kopi, mengurangi asupan kafein Anda, atau beralih ke kopi tanpa kafein. Juga, pastikan untuk selalu mengkonsumsi dua gelas air untuk setiap satu cangkir kopi yang Anda minum. Hal ini dapat meminimalkan efek berbahaya dari minuman kafein.
(Bukan KODE) Referensi: Manfaat Positif dan Efek Negatif dari Minum kopi - aura-ilmu http://www.aura-ilmu.com/2013/01/Manfaat-Positif-dan-Efek-Negatif-dari-Minum-kopi.html#ixzz47yK75TpL
Pernahkah Anda Setelah Mengadakan Resepsi Pernikahan, Ada Utang Biaya ???
“MAAF ya bu saya belum bisa bayar hutang saya.” kata wanita tua itu mengiba, sedangkan ibu di hadapannya menghela nafas gusar.
“Kan ibu Neneng janji bayar hutangnya setelah resepsi pernikahan Angga, ini sudah seminggu lebih.” Ibu Neneng terdiam, sekejap ia menutup matanya, ada luapan perasaan yang seolah ingin dimuntahkannya.
“Ternyata hasil kotak pernikahan anak saya cuma 8 juta bu.” kata-katanya tertahan.
“Saya sungguh tidak melebih-lebihkan bu Yuyun, sungguh.”
“HAH? Masa` sih bu… “ Ibu Yuyun terperangah.
“Iya bu, saya sendiri dan keluarga besan yang menghitung kotak itu setelah acara resepsi pernikahan Ayu dan Angga selesai.”
“Hajatan Ibu Neneng kemarin itu mewah loh di gedung, makanannya enak-enak, sovenirnya saja selendang, belum lagi saya lihat tamu-tamu yang datang kebanyakan orang berdasi. Mungkin besan ibu main di belakang Bu Neneng kali.” Kata Ibu nyinyir.
“Enggak Ibu, saya percaya sama besan saya. Sebelum saya berhutang ibu Yuyun kan sudah saya ceritakan tentang keadaan saya, di mana saya dan anak saya harus menyediakan uang 100 juta untuk kelancaran pernikahan anak saya. Itu pun Angga hanya mampu memberikan 45 juta ditambah hutang saya ke Ibu Yuyun sebesar 15 juta rupiah. Saya juga sungguh tidak menyangka akan jadi seperti ini belum lagi hutang-hutang kami yang lainnya.”
“Terus saya harus gimana dong, bu Neneng pasti akan bayar kan?”
“Iya bu, saya pasti akan membayarnya karena saya tidak mau hutang itu membebani saya nantinya di hadapan Allah. Tapi saya minta waktu, sejujurnya ibu bisa lihat sendiri keadaan rumah saya beberapa alat elektronik saya seperti kulkas, Tv dan lainnya sudah tidak ada karena sudah dijual untuk menutupi sebagian hutang.”
Seorang teman menuturkan kepada saya bahwa setelah pernikahannya hari-hari yang dilaluinya bersama suami bukanlah kebahagiaan yang paripurna, tak seperti laiknya pasangan lain yang tenggelam dalam lautan cinta.
Ia dan suami harus berenang-renang di atas tumpukan hutang untuk membiayai pesta pernikahan yang terbilang mewah saat itu. Bahkan masa-masa sulit itu harus dilaluinya selama 2 tahun lebih. Dengan kerja keras dari keduanya, maka hutang itu telah lunas. Baru setelah itu pasangan suami-istri itu pun bisa bernafas lega.
Akan jauh lebih bijak bila kita tidak menyalahkan kedua PASUTRI itu yang ‘hanya’ untuk sebuah pesta pernikahan saja sampai berani berhutang hingga sampai puluhan juta. Ini karena, pernikahan terjadi bukan hanya antar mereka berdua tetapi keluarga kedua belah pihak yang seharusnya ikut bertanggung jawab.
Tentu kita sering mendengar bahwasanya terkadang untuk merelakan anak gadisnya dipinang, ada orangtua atau banyak orang tua mengharuskan sang calon untuk menyediakan uang dengan jumlah tertentu. Pernahkah anda mengalami hal itu?
Saat itu setelah pesta pernikahan usai, kedua mempelai segera turun dari pelaminan dan bergegas menanggalkan pakaian adat yang dikenakannya, walaupun ada beberapa tamu yang masih duduk-duduk santai di sekitar aula, tetap tak dihiraukannya jua.
Sampai di sebuah ruangan, sepasang pengantin itu langsung membuka kotak-kotak dan mengelurkan amplop di dalamnya. Hati mereka berdebar-debar bukan karena ketegangan malam pengantin tapi karena hutang-hutang yang segera harus dilunasi seperti biaya wardrobe serta dekorasi, catering(katering), pelunasan sewa gedung dan biaya lainnya.
Mereka berdua sangat serius menghitung. Si wanita bertugas membuka amplop-amplop sambil sesekali menggerutu dan mendengus kesal karena amplop yang dibuka beberapa tidak berisi uang bahkan diisi dengan permen dan gambar. Sedangkan si pria terus berhitung dan merapikan lembar demi lembar uang yang juga terselip recehan ribuan.
Mereka mengagungkan momen pesta pernikahan dengan seindah mungkin, sesempurna bahkan harus sesuai dan persis dengan pernikahan yang diimpikan. Sepasang pengantin bak raja dan ratu di pelaminan walaupun hanya sehari. Apa itu salah? Setiap kita memiliki jawaban berbeda. Jika ia memang mampu tidak ada salahnya. Tentu, itu kembali kepada niat masing-masing kita karena setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Di sisi lain, juga tidak menyalahi syari`at.
Pada dasarnya, kita menikah dengan berbagai tujuan seperti: mengindari zina, menjaga diri, menjalankan sunnah dan lain sebagainya. Yang jelas tujuannya harus karena Allah SWT dalam membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah(QS. Ar-Rum[30]: 21) dan menjaga itu semua agar tidak terkotori oleh nilai-nilai gengsi, tuntutan gaya hidup, ria` sampai tidak melukai saudara-saudara kita yang tak kunjung menikah karena terhalang biaya, lantas hatinya teriris karena melihat pernikahan mewah nan meriah saudaranya. Sudahkah kita bersih dari itu semua?
Bagi mereka yang mampu tidak ada yang sulit untuk itu semua; menggunakan WO ternama, gedung dengan biaya sewa puluhan hingga ratus juta rupiah, bahkan sampai pesta perhelatan yang digelar bermalam-malam pun tidak ada masalah bagi mereka.
Namun imbasnya sangat mengena ke mereka-mereka yang ingin menikah namun sang calon mertua tak ingin anaknya dinikahi dengan pesta ala kadarnya maka jalan akhirnya bela-belain ngutang! Balik lagi ke contoh kasus di atas dan masih banyak kisah lainnya yang lebih tak manusiawi terjadi di masyarakat kita.
Lain lagi dengan kebanyakan dari kita yang sebelum datang ke hajatan atau pesta orang lain terlebih dahulu melihat daftar catatan ‘hutang’. Maksudnya: “Sewaktu hajatan kita kemarin orang ini amplopin berapa?” dan itulah yang akan kita kembalikan sesuai dengan apa yang telah kita terima dan sejumlah itulah yang kita kembalikan. Seperti itulah yang terjadi di masyarakat kita, pernikahan atau hajatan lainnya adalah wadah transaksi di mana ada yang harus dibayar dan dikembalikan.
Jadi, wajar bila acara pernikahan acap kali menuntut hasil yang setimpal untuk melunasi hutang yang dipakai sebagai biaya pernikahan. Bila kenyataan yang diharapkan tidak sesuai, maka hanya kekecewaan yang akan menderanya. Inilah yang menjadi ironi di balik resepsi pernikahan sebagaimana cerita di atas.
Supaya tidak terjadi demikian,–sebagai penutup- kita perlu meneladani petunjuk Islam dalam menghelat resepsi pernikahan.
Pertama, tidak boleh memaksakan diri kalau memang tidak mampu. Yang menjadi biang masalah kebanyakan orang ialah sering kali –atas nama gengsi- memaksakan diri menuruti keinginan pribadi, tanpa melihat kemampuan diri.
Dalam kitab Syu`abu al-Iman karya Imam Baihaqi menyebut riwayat Salman:
لَا يَتَكَلَّفَنَّ أَحَدٌ لِلضَّيْفِ مَا لَا يَقْدِرُ عَلَيْهِ
Intinya, kita dilarang memaksakan diri untuk menjamu seseorang dengan sesuatu yang tidak kita miliki, sehingga malah menyusahkan diri. Masalah tadi bermula ketika orang tua memaksa diri berhutang demi menyelenggarakan resepsi pernikahan. Akhirnya, yang diraih malah kesusahan.
Kedua, hendaknya para orang tua mempermudah proses pernikahan anak, bukan malah mempersulitnya jika memang sudah cocok dan bagus agamanya. Nabi sendiri pernah menikahkah orang dengan hanya bermahar cincin besi, bahkan ada yang bermahar beberapa hafalan ayat al-Qur`an. Ini berarti, nabi menganjurkan untuk mempermudah jalan pernikahan, sesuai dengan kemampuan.
Dalam al-Qur`an pun, kita bisa melihat bagaimana Nabi Syua`ib tidak mau mempersulit Nabi Musa ketika hendak menikahkannya dengan putrinya:
{وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ} [القصص: 27]
“Maka aku tidak hendak memberati kamu.” (QS. Al-Qoshoh [28]: 26). Namun, ini semua bukan berarti, terlalu menggampangkan pernikahan sehingga ala kadarnya padahal sejatinya mampu lebih dari itu, karena nabi sendiri juga pernah mencontohkan memberi mahar layak dan juga menghelat “resepsi” pernikahan. Wallahu a`lam.
*/Mesti Farah, blogger dan mahasiswi STAI Thawalib Jakarta
“Kan ibu Neneng janji bayar hutangnya setelah resepsi pernikahan Angga, ini sudah seminggu lebih.” Ibu Neneng terdiam, sekejap ia menutup matanya, ada luapan perasaan yang seolah ingin dimuntahkannya.
“Ternyata hasil kotak pernikahan anak saya cuma 8 juta bu.” kata-katanya tertahan.
“Saya sungguh tidak melebih-lebihkan bu Yuyun, sungguh.”
“HAH? Masa` sih bu… “ Ibu Yuyun terperangah.
“Iya bu, saya sendiri dan keluarga besan yang menghitung kotak itu setelah acara resepsi pernikahan Ayu dan Angga selesai.”
“Hajatan Ibu Neneng kemarin itu mewah loh di gedung, makanannya enak-enak, sovenirnya saja selendang, belum lagi saya lihat tamu-tamu yang datang kebanyakan orang berdasi. Mungkin besan ibu main di belakang Bu Neneng kali.” Kata Ibu nyinyir.
“Enggak Ibu, saya percaya sama besan saya. Sebelum saya berhutang ibu Yuyun kan sudah saya ceritakan tentang keadaan saya, di mana saya dan anak saya harus menyediakan uang 100 juta untuk kelancaran pernikahan anak saya. Itu pun Angga hanya mampu memberikan 45 juta ditambah hutang saya ke Ibu Yuyun sebesar 15 juta rupiah. Saya juga sungguh tidak menyangka akan jadi seperti ini belum lagi hutang-hutang kami yang lainnya.”
“Terus saya harus gimana dong, bu Neneng pasti akan bayar kan?”
“Iya bu, saya pasti akan membayarnya karena saya tidak mau hutang itu membebani saya nantinya di hadapan Allah. Tapi saya minta waktu, sejujurnya ibu bisa lihat sendiri keadaan rumah saya beberapa alat elektronik saya seperti kulkas, Tv dan lainnya sudah tidak ada karena sudah dijual untuk menutupi sebagian hutang.”
***
FAKTA, itulah yang terjadi. Di saat ingar-bingar acara pesta
pernikahan telah usai maka yang tersisa sering kali hanyalah hutang.
Dengan mengatasnamakan gengsi atau momen sekali seumur hidup maka sudah
menjadi keharusan bila sebuah pernikahan –dalam tradisi kita- kebanyakan
ada pesta atau hajatan. Sedangkan sebagiannya lagi memaksakan walau
dalam keterbatasan hanya untuk memenuhi tuntutan tergelarnya pernikahan
yang katanya ‘diidam-idamkan’.Seorang teman menuturkan kepada saya bahwa setelah pernikahannya hari-hari yang dilaluinya bersama suami bukanlah kebahagiaan yang paripurna, tak seperti laiknya pasangan lain yang tenggelam dalam lautan cinta.
Ia dan suami harus berenang-renang di atas tumpukan hutang untuk membiayai pesta pernikahan yang terbilang mewah saat itu. Bahkan masa-masa sulit itu harus dilaluinya selama 2 tahun lebih. Dengan kerja keras dari keduanya, maka hutang itu telah lunas. Baru setelah itu pasangan suami-istri itu pun bisa bernafas lega.
Akan jauh lebih bijak bila kita tidak menyalahkan kedua PASUTRI itu yang ‘hanya’ untuk sebuah pesta pernikahan saja sampai berani berhutang hingga sampai puluhan juta. Ini karena, pernikahan terjadi bukan hanya antar mereka berdua tetapi keluarga kedua belah pihak yang seharusnya ikut bertanggung jawab.
Tentu kita sering mendengar bahwasanya terkadang untuk merelakan anak gadisnya dipinang, ada orangtua atau banyak orang tua mengharuskan sang calon untuk menyediakan uang dengan jumlah tertentu. Pernahkah anda mengalami hal itu?
Saat itu setelah pesta pernikahan usai, kedua mempelai segera turun dari pelaminan dan bergegas menanggalkan pakaian adat yang dikenakannya, walaupun ada beberapa tamu yang masih duduk-duduk santai di sekitar aula, tetap tak dihiraukannya jua.
Sampai di sebuah ruangan, sepasang pengantin itu langsung membuka kotak-kotak dan mengelurkan amplop di dalamnya. Hati mereka berdebar-debar bukan karena ketegangan malam pengantin tapi karena hutang-hutang yang segera harus dilunasi seperti biaya wardrobe serta dekorasi, catering(katering), pelunasan sewa gedung dan biaya lainnya.
Mereka berdua sangat serius menghitung. Si wanita bertugas membuka amplop-amplop sambil sesekali menggerutu dan mendengus kesal karena amplop yang dibuka beberapa tidak berisi uang bahkan diisi dengan permen dan gambar. Sedangkan si pria terus berhitung dan merapikan lembar demi lembar uang yang juga terselip recehan ribuan.
Mereka mengagungkan momen pesta pernikahan dengan seindah mungkin, sesempurna bahkan harus sesuai dan persis dengan pernikahan yang diimpikan. Sepasang pengantin bak raja dan ratu di pelaminan walaupun hanya sehari. Apa itu salah? Setiap kita memiliki jawaban berbeda. Jika ia memang mampu tidak ada salahnya. Tentu, itu kembali kepada niat masing-masing kita karena setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Di sisi lain, juga tidak menyalahi syari`at.
Pada dasarnya, kita menikah dengan berbagai tujuan seperti: mengindari zina, menjaga diri, menjalankan sunnah dan lain sebagainya. Yang jelas tujuannya harus karena Allah SWT dalam membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah(QS. Ar-Rum[30]: 21) dan menjaga itu semua agar tidak terkotori oleh nilai-nilai gengsi, tuntutan gaya hidup, ria` sampai tidak melukai saudara-saudara kita yang tak kunjung menikah karena terhalang biaya, lantas hatinya teriris karena melihat pernikahan mewah nan meriah saudaranya. Sudahkah kita bersih dari itu semua?
Bagi mereka yang mampu tidak ada yang sulit untuk itu semua; menggunakan WO ternama, gedung dengan biaya sewa puluhan hingga ratus juta rupiah, bahkan sampai pesta perhelatan yang digelar bermalam-malam pun tidak ada masalah bagi mereka.
Namun imbasnya sangat mengena ke mereka-mereka yang ingin menikah namun sang calon mertua tak ingin anaknya dinikahi dengan pesta ala kadarnya maka jalan akhirnya bela-belain ngutang! Balik lagi ke contoh kasus di atas dan masih banyak kisah lainnya yang lebih tak manusiawi terjadi di masyarakat kita.
Lain lagi dengan kebanyakan dari kita yang sebelum datang ke hajatan atau pesta orang lain terlebih dahulu melihat daftar catatan ‘hutang’. Maksudnya: “Sewaktu hajatan kita kemarin orang ini amplopin berapa?” dan itulah yang akan kita kembalikan sesuai dengan apa yang telah kita terima dan sejumlah itulah yang kita kembalikan. Seperti itulah yang terjadi di masyarakat kita, pernikahan atau hajatan lainnya adalah wadah transaksi di mana ada yang harus dibayar dan dikembalikan.
Jadi, wajar bila acara pernikahan acap kali menuntut hasil yang setimpal untuk melunasi hutang yang dipakai sebagai biaya pernikahan. Bila kenyataan yang diharapkan tidak sesuai, maka hanya kekecewaan yang akan menderanya. Inilah yang menjadi ironi di balik resepsi pernikahan sebagaimana cerita di atas.
Supaya tidak terjadi demikian,–sebagai penutup- kita perlu meneladani petunjuk Islam dalam menghelat resepsi pernikahan.
Pertama, tidak boleh memaksakan diri kalau memang tidak mampu. Yang menjadi biang masalah kebanyakan orang ialah sering kali –atas nama gengsi- memaksakan diri menuruti keinginan pribadi, tanpa melihat kemampuan diri.
Dalam kitab Syu`abu al-Iman karya Imam Baihaqi menyebut riwayat Salman:
لَا يَتَكَلَّفَنَّ أَحَدٌ لِلضَّيْفِ مَا لَا يَقْدِرُ عَلَيْهِ
Intinya, kita dilarang memaksakan diri untuk menjamu seseorang dengan sesuatu yang tidak kita miliki, sehingga malah menyusahkan diri. Masalah tadi bermula ketika orang tua memaksa diri berhutang demi menyelenggarakan resepsi pernikahan. Akhirnya, yang diraih malah kesusahan.
Kedua, hendaknya para orang tua mempermudah proses pernikahan anak, bukan malah mempersulitnya jika memang sudah cocok dan bagus agamanya. Nabi sendiri pernah menikahkah orang dengan hanya bermahar cincin besi, bahkan ada yang bermahar beberapa hafalan ayat al-Qur`an. Ini berarti, nabi menganjurkan untuk mempermudah jalan pernikahan, sesuai dengan kemampuan.
Dalam al-Qur`an pun, kita bisa melihat bagaimana Nabi Syua`ib tidak mau mempersulit Nabi Musa ketika hendak menikahkannya dengan putrinya:
{وَمَا أُرِيدُ أَنْ أَشُقَّ عَلَيْكَ} [القصص: 27]
“Maka aku tidak hendak memberati kamu.” (QS. Al-Qoshoh [28]: 26). Namun, ini semua bukan berarti, terlalu menggampangkan pernikahan sehingga ala kadarnya padahal sejatinya mampu lebih dari itu, karena nabi sendiri juga pernah mencontohkan memberi mahar layak dan juga menghelat “resepsi” pernikahan. Wallahu a`lam.
*/Mesti Farah, blogger dan mahasiswi STAI Thawalib Jakarta
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar
http://www.hidayatullah.com/kajian/jendela-keluarga/read/2016/05/07/94393/ironi-di-balik-resepsi-pernikahan.html
Langganan:
Postingan (Atom)