Banyak sekali wanita muslimah yang terjebak dalam perasaan cinta yang
terlalu dalam, hingga pada saat cinta yang bukan hak-nya pergi ia patah
hati dan selalu murung menutup diri.
Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib. Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang yang mencintai urusan duniawi.
Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir kepada-Nya, karena jika kau terus menerus mengingatnya tak ada guna yang ada menambah luka.
Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ataupun kepada kekasih tak halalmu yang hanya mampu membuatmu menangis tiap malam.
Kelima, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin, coba skg kau pikirkan kebaikan apa yang telah dia berikan kepadamu? Dapatkah menandingi kebaikan yang telah Allah berikan?.
Keenam, menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca Al-Qur’an, kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya, dengan begitu kau bisa bebas bercerita dengan Allah tentang apa yang kau rasa.
Ketujuh, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin, dengan begitu engkau bisa bertukar ilmu tentang agama dan perlahan mulai lupa dengannya.
Jika sebenarnya luka nantinya hanya akan menjadi cerita lantas mengapa tak kunjung ikhlas juga?
Oleh @bkt.utami
(DakwahJomblo.com)
Sedikit saya akan membagikan tips agar mudah move on.
Pertama, membaca Al Qur’an dengan merenungi dan memahami maknanya. Hal ini dapat mengurangi rasa kehilangan yang berlebihan karena di dalam Al-Quran sudah dijelaskan bahwa kita tidak diperkenankan berharap secara berlebihan kepada sesama makhluk-Nya.Kedua, mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah yang sunnah, setelah mengerjakan ibadah yang wajib. Dengan inilah seseorang akan mencapai tingkat yang lebih mulia yaitu menjadi orang yang mendapatkan kecintaan Allah dan bukan hanya sekedar menjadi seorang yang mencintai urusan duniawi.
Ketiga, terus-menerus mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya. Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan dzikir kepada-Nya, karena jika kau terus menerus mengingatnya tak ada guna yang ada menambah luka.
Keempat, lebih mendahulukan kecintaan pada Allah daripada kecintaan pada dirinya sendiri ataupun kepada kekasih tak halalmu yang hanya mampu membuatmu menangis tiap malam.
Kelima, memperhatikan kebaikan, nikmat dan karunia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir maupun batin, coba skg kau pikirkan kebaikan apa yang telah dia berikan kepadamu? Dapatkah menandingi kebaikan yang telah Allah berikan?.
Keenam, menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir untuk beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca Al-Qur’an, kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya, dengan begitu kau bisa bebas bercerita dengan Allah tentang apa yang kau rasa.
Ketujuh, duduk bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para shidiqin, dengan begitu engkau bisa bertukar ilmu tentang agama dan perlahan mulai lupa dengannya.
Jika sebenarnya luka nantinya hanya akan menjadi cerita lantas mengapa tak kunjung ikhlas juga?
Oleh @bkt.utami
(DakwahJomblo.com)